Workshop Teater Tegalan, SMP 7 Hadirkan Apito Lahire dan Saeful Mukmin

TEGAL – Sebanyak 160 siswa SMP 7 Tegal mengikuti pelatihan teater bersama sastrawan Tegal pada Kamis (15/2/2024) di Ruang Serbaguna dan Pendopo SMP 7 Tegal. Pelatihan ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, siswa dilatih oleh Apito Lahire, pemeran utama teater “Turah”. Pada sesi ini, Apito mengajarkan teknik pementasan.

Salah satu teknik yang diajarkan adalah teknik muncul dalam teater. Ketika aktor pertama kali muncul di panggung, ia harus sudah menunjukkan watak dan kondisi emosional tokoh yang diperankannya. Kelihaian aktor dalam memainkan teknik muncul ini sangat penting karena usaha untuk mengesankan penonton bermula dari sini.

Para siswa sangat antusias mengikuti pelatihan. Apito berhasil menarik perhatian mereka dengan kepiawaiannya dalam olah kata dan olah rasa. Gelak tawa selalu terdengar ketika Apito mencontohkan gerakan-gerakan teatrikal dengan suara-suara yang melengking dari diafragmanya. Pelatihan semakin menarik ketika beberapa siswa diminta ikut maju dan memperagakan peran sebagai lawan main Apito.

Kesuksesannya memerankan tokoh utama dalam teater “Turah” memberikan warna tersendiri dalam pelatihan ini. Kaos putih bertuliskan TURAH menambah ketertarikan kami untuk berfoto bersamanya. Di akhir sesi, Apito berpesan kepada para siswa untuk terus berlatih agar dapat mementaskan teater dengan baik.

Agar para siswa mendapatkan pengetahuan yang lengkap tentang pementasan teater, pada sesi kedua, siswa diberikan materi produksi teater oleh Saeful Mukmin, Sutradara “Blusdrek”. Menurut Saeful, dalam sebuah pementasan teater, dibutuhkan beberapa tim yang harus selalu berkolaborasi dengan baik. Tim-tim tersebut antara lain produser, sutradara, artistik panggung, penata rias atau make-up, penata cahaya atau lighting, penata musik, penata kostum, dan lain-lain.

Pelatihan ini dilakukan dalam rangka persiapan Gelar Karya P5 dengan tema kearifan lokal. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud penghargaan dan kebanggaan terhadap budaya Tegal.

Kepala SMP 7 Tegal, Imam Santoso, sangat berharap kegiatan ini mampu mengenalkan kebudayaan lokal kepada para siswa. “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan kebudayaan Tegal kepada para siswa untuk kemudian melestarikannya,” ungkapnya.

Imam juga menginginkan para siswa dapat menjadi agen perubahan dalam pelestarian kebudayaan lokal. “Para siswa ini nantinya yang akan menjadi agent of change budaya Tegal ke depannya,” pungkasnya. (Tika)